Rabu, 18 April 2012

Persamaan Dasar Akuntansi


Persamaan Dasar Akuntansi

a. Pengertian dan Rumusan Persamaan Dasar Akuntansi
            Setelah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep dasar akuntansi, marilah kita lanjutkan kegiatan kita dengan penyelenggaraan proses akuntansi. Untuk mempermudah dalam melaksanakan proses pencatatan dan pelaporan, sebaiknya kita mulai dari persamaan dasar akuntansi. Persamaan ini merupakan ringkasan dari pencatatan hasil analisis setiap peristiwa ekonomi atau transaksi keuangan yang terjadi. Coba Anda ingat-ingat kembali pengertian peristiwa ekonomi atau transaksi keuangan yang telah dikemukakan dalam bagian I modul ini! Jika terjadi transakasi  keuangan akan menyebabkan terjadinya perubahan pada aktiva, hutang, dan modal bukan? Perubahan itulah yang kita ringkas dalam persamaan dasar akuntansi.
Anda telah mengetahui bukan, bahwa kekayaan yang dimiliki oleh suatu organisasi bisnis (perusahaan) disebut asset, harta, atau aktiva sedangkan hak atau klaim terhadap kekayaan tersebut disebut equities atau passiva? Jika aktiva yang dimiliki oleh suatu perusahaan sejumlah Rp 10.000,00 maka equities (klaim terhadap asset tersebut) juga senilai Rp 10.000,00.  Hubungan antara dua komponen  tersebut jika digambarkan dalam sebuah persamaan tampak sebagai berikut:

                                                Aktiva  =  Equities

 Rp 10.000,00  = Rp 10.000,00


Di sisi lain, hak atau klaim terhadap aktiva tersebut dapat dikelompokkan  menjadi dua macam, yaitu haknya kreditor dan  haknya pemilik. Hak dari  kreditor disebut hutang (liabilities) dan hak dari pemilik disebut modal (capital/owner’s equity). Dengan demikian pengembangan dari persamaan tersebut menjadi sebagai berikut:

                                                Aktiva = Liabilities + Capital

Dalam persamaan akuntansi, biasanya penyajian liabilities selalu mendahului capital (modal). Hal ini bukan hanya kebetulan saja, tetapi memiliki makna bahwa kreditor memiliki hak terlebih dulu terhadap asset perusahaan dari pada pemilik perusahaan itu sendiri seandainya perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Dengan demikian, hak pemilik terhadap asset perusahaan dapat dirumuskan dalam persamaan berikut:
                                          Capital = Aktiva - Liabilities
            Seandainya pada awal pendirian perusahaan, pemiliknya menyetor uang tunai atau benda lain senilai Rp 5.000,00 untuk modal awal usahanya tanpa ada hutang, maka persamaannya adalah:

                                                Aktiva = Capital

     Jadi, Rp 5.000,00 = Rp 5.000,00

Jika pemilik menambah modal Rp 2.500,00 dari hutang, maka persamaannya menjadi:                   Aktiva     =   Liabilities    +   Capital

    Jadi,  Rp 7.500,00 =  Rp 2.500,00 + Rp 5.000,00

b. Transaksi Keuangan dan Persamaan Akuntansi

            Semua transaksi keuangan (peristiwa ekonomi) yang terjadi di perusahaan, dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks akan mengakibatkan perubahan di antara ke tiga komponen persamaan dasar akuntansi tersebut. Perubahan yang dimaksud bisa menambah, mengurangi, atau merubah susunan aktiva, hutang, dan/atau modal. Penyelesaian persamaan itu merupakan hasil analisis dampak dari transaksi keuangan yang terjadi.
Untuk mempermudah dalam memahami dampak dari perubahan pada persamaan dasar akuntansi sebagai akibat terjadinya transaksi keuangan, marilah kita cermati contoh kasus  berikut ini.
Salon Sekarkedaton  milik Ny. Ayu, yang beralamat di Jl. Joyo Utomo 504 Malang, baru dibuka awal tahun 2007,  ditempatkan di kamar paling depan rumahnya. Sementara kamar tersebut  tidak dimasukkan sebagai asset salon, tetapi dianggap menyewa. Selama bulan Januari 2007 transaksi keuangan yang dilakukan sebagai berikut:
1. Ny. Ayu menyetor uang tunai  Rp 1.000.000,00 sebagai investasi pertamanya atau modal awalnya di Salon.
2. Membeli secara tunai peralatan salon seharga Rp 300.000,00
5. Membayar uang sewa kamar  untuk bulan Januari sebesar Rp 100.000,00
7. Membeli secara kredit dari Toko Makmur peralatan salon seharga Rp 500.000,00 dan perlengkapan (suplies) salon seharga Rp 200.000,00.
9. Dipinjam uang dari Bank dengan menandatangani sebuah wesel jangka 3 bulan bunga 12% per tahun senilai Rp 750.000,00
14. Menyelesaikan pekerjaan merias pengantin putri Ny. Yuli senilai  Rp 450.000,00 dan dan langsung dbayar tunai
15. Dibayar gaji pegawai untuk bulan Januari Rp 150.000,00
20. Diselesaikan pekerjaan merias pengantin untuk Ibu Harmini senilai Rp 550.000,00. diterima tunai sebanyak Rp 250.000,00 dan sisanya akan dilunasi bulan Pebruari 2007
22. Diangsur  utang kepada Toko Makmur sebesar  Rp 200.000,00
25. Dibayar rekening listrik untuk bulan Januari Rp 75.000,00
29. Diterima dari Ibu Harmini  angsuran utangnya kepada Salon sebanyak Rp 150.000,00
30. Diambil uang tunai oleh Ny. Ayu  sebesar Rp 100.000,00 untuk kepentingan pribadinya.
31. Dibayar bunga atas wesel untuk bulan Januari sebesar  Rp 7.500,00
Setiap transaksi keuangan pada tanggal-tanggal tersebut di atas akan membawa dampak perubahan terhadap ketiga komponen persamaan dasar akuntansi (aktiva, hutang, dan modal).  Pengaruh setiap transaksi keuangan itu terhadap persamaan dasar akuntansi dapat dilihat dalam tabel berikut:
AKTIVA
HUTANG
MODAL
Tgl
Kas
Piutang Usaha
Peralatan
Perlengkapan
Hutang Usaha
Hutang wesel
Modal
1
1,000,000





1,000,000
2
-300,000

300,000




5
-100,000





-100,000
7


500,000
200,000
700,000


9
750,000




750,000

14
450,000





450,000
15
-150,000





-150,000
20
250,000
300,000




550,000
22
-200,000



-200,000


25
-75,000





-75,000
29
150,000
-150,000





30
-100,000





-100,000
31
-7,500





-7,500

1.667.500
150.000
800.000
200.000
500.000
750.000
1.567.500

            Dalam praktiknya, sepanjang perjalanan periode persamaan tersebut dapat dimodifikasi menjadi:

                        Asset  + Beban (biaya) = Liabilities + Penghasilan + Capital

Dengan demikan, data transaksi dalam kasus yang terjadi pada salon Sekarkedaton di atas dapat disusun persamaan dasar akuntansi sebagi berikut:
Tgl
Keterangan
     Aktiva   +   Beban    =   Hutang   + Pendaptn  + Modal
1
Setoran pemilik
1.000.000



1.000.000
2
Beli peralatan tunai
± 300.000




5
Bayar sewa gedung
- 100.000
100.000



7
Beli peralatan & perlengkapan
700.000

700.000


9
Utang wesel 12% p.a
750.000

750.000


14
Hasil Rias pengantin
450.000


450.000

15
Bayar Gaji
-150.000
150.000



20
Hasil Rias pengantin
550.000


550.000

22
Angsur utang
- 200.000

- 200.000


25
Bayar listrik
- 75.000
75.000



29
Angsuran Harmini
±150.000




30
Ambil prive
- 100.000



- 100.000
31
Bunga wesel
- 7.500
7.500



Jumlah
2.817.500
332.500
1.250.000
1.000.000
900.000

            Dua contoh bentuk persamaan dasar akuntansi untuk menyelesaikan transaksi keuangan tersebut tampak berbeda bukan? Namun keduanya akan menghasilkan informasi yang sama. Dari persamaan pertama, dapat diketahui bahwa aktiva salon tersebut senilai Rp 2.817.500,00 yang diperoleh dengan menjumlahkan kas sebesar Rp1.667.500,00 piutang sebesar Rp150.000,00 peralatan sebesar Rp 800.000,00 dan perlengkapan sebesar Rp  200.000,00. Hutang salon senilai Rp 1.250.000,00 diperoleh dengan cara menjumlahkan hutang usaha Rp 500.000,00 dan hutang wesel sebesar Rp 750.000,00. Modal yang dimiliki salon senilai  Rp 1.567.500,00. Dari persamaan kedua, dapat diketahui secara langsung bahwa aktiva salon tersebut sebesar Rp 2.817.500,00 dan hutangnya sebesar Rp 1.250.000,00 sedangkan modal salon sebesar  Rp 1.567.500,00 yang diperoleh dengan cara menambahkan modal Rp 900.000,00 dengan pendapatan sebesar Rp 1.000.000,00 dan dikurangi beban sebesar Rp 332.500,00. Cara yang digunakan untuk melaksanakan pencatatan setiap transaksi keuangan boleh berbeda, namun informasi yang dihasilkannya harus sama.
Dalam penyelesaian persamaan pertama,  membuat penggolongan pada aktiva dan hutang, sedangkan beban dan pendapatan langsung ditambah atau dikurangkan pada modal.  Pada persamaan kedua unsur aktiva dan hutang tidak digolong-golongkan, tetapi beban dan pendapatan dipisahkan dari modal. Dalam praktik di dunia kerja Anda dapat menggunakan salah satu dari kedua persamaan itu, mengingat bahwa hasil akhir atau informasi yang dihasilkan sama.
Penyelesaian transaksi ke dalam persamaan kedua terdapat tanda ± yaitu pada tanggal 2 dan 29 Januari 2007. Tanda itu merupakan contoh transaksi yang menyebabkan perubahan terhadap susunan aktiva. Akibat transaksi tanggal 2 Januari, aktiva yang semula berupa uang tunai (kas) Rp 300.000,00 berubah menjadi peralatan salon dengan nilai yang sama, sedangkan transaksi tanggal 29 Januari menyebabkan berubahnya aktiva yang semula piutang sebesar Rp 150.000,00 menjadi uang tunai dengan nilai yang sama. Kedua contoh transaksi tersebut tidak menyebabkan bertambah atau berkurangnya nilai aktiva, hutang, maupun modal. Contoh transaksi lain, mengaksep wesel atas hutang usaha pada perusahaan lain. Transaksi ini menyebabkan susunan hutang berubah, yakni semula berupa hutang usaha  berubah menjadi hutang wesel.
Selain itu, pada kenyataan di dunia bisnis akan banyak Anda jumpai transaksi-transaksi serupa, yaitu transaksi yang menyebabkan berubahnya aktiva, hutang, atau modal. Contoh-contoh yang disajikan di atas hanya merupakan sebagian kecil dari transaksi yang sebenarnya. Diharapkan contoh-contoh itu dapat digunakan sebagai acuan dalam  penyikapan akuntansi jika ada transaksi yang sejenis.

c.  Laporan Keuangan (Financial Statement)

            Anda tentunya masih mengingat dan sudah memahami bahwa tujuan dari penyelenggaraan akuntansi adalah menyajikan informasi keuangan. Informasi keuangan dari suatu perusahaan tersebut berguna bagi fihak-fihak yang berkepentingan dan memerlukannya (para pemakai)  sebagai dasar untuk mengambil keputusan ekonomi. Dengan informasi keuangan yang diperoleh, mereka akan menganalisisnya dan kemudian menentukan keputusan ekonomi yang bermanfaat bagi pengembangan usaha mereka.
Mengingat bahwa informasi yang termuat di dalam laporan keuangan suatu perusahaan sangat penting bagi para pemakainya, maka penyusunannya harus memenuhi syarat kualitas primer dan sekunder.
Kualitas primer adalah kualitas utama yang membuat informasi akuntansi berguna sebagai  dasar untuk  pengambilan keputusan. Kualitas primer meliputi relevan dan handal (reliabel).
a)      Relevan berarti bahwa laporan keuangan (informasi akuntansi) yang disusun oleh suatu perusahaan memiliki hubungan langsung dengan pengambilan keputusan. Informasi akuntansi dikatakan relevan jika dapat membuat perbedaan dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh para pemakainya. Informasi yang relevan adalah informasi yang  memiliki nilai prediktif,  umpan balik, dan tepat waktu.
(1)   Informasi memiliki nilai  prediktif jika  informasi tersebut  dapat membantu para pemakainya untuk memprediksi kinerja  perusahaan di masa depan berdasarkan peristiwa (transaksi) masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. Ketepatan suatu prediksi sangat tergantung dari  kemampuan  para pemakai dalam menganalisis informasi dan  kepekaan mereka dalam membaca peluang bisnis di masa depan.
(2)   Informasi memiliki nilai umpan balik (feedback) jika informasi tersebut dapat mendukung atau memberi masukan untuk memperbaiki prediksi yang sudah dibuat oleh para pemakainya. Dengan informasi yang diperoleh, para pemakai dapat mengevaluasi kembali prediksi yang telah dibuat, sehingga dapat memperoleh masukan untuk menentukan apakah prediksinya sudah benar ataukah perlu direvisi.
(3)   Tepat waktu berarti informasi akuntansi tersebut tersedia pada saat dibutuhkan oleh para pemakainya. Dengan demikian, informasi itu tidak kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi keputusan yang diambil.
b)      Handal (reliable) berarti bahwa informasi tersebut dapat dipercaya, karena cukup terbebas dari kesalahan dan penyimpangan di dalam penyajiannya. Informasi yang handal adalah informasi yang memenuhi syarat: dapat diperiksa, penyajian yang jujur, dan netral.
(1)   Dapat diperiksa artinya laporan keuangan (informasi akuntansi) tersebut jika diaudit/diperiksa oleh beberapa auditor eksternal yang menggunakan metode sama akan memperoleh kesimpulan yang sama pula.
(2)   Penyajian yang jujur artinya laporan keuangan disajikan sesuai dengan kondisi transaksi keuangan sebenarnya (kondisi riil). Dengan kalimat lain dapat dikemukakan bahwa suatu laporan keuangan disajikan secara jujur jika dalam  penyajiannya ada kecocokan/kesesuaian antara transaksi yang sesungguhnya terjadi dengan laporan yang dibuat. Jadi, dalam penyususnan laporan keuangan tidak ada unsur rekayasa.
(3)   Netral artinya tidak berpihak kepada golongan pemakai informasi tertentu. Tujuan penyusunan laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi akuntansi kepada semua pihak yang berkepentingan (pemakai). Oleh karena itu, di suatu perusahaan hanya ada satu laporan  keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh siapapun yang berkepentingan. Dengan demikian tidak ada pemakai informasi yang ”tersesat” sebagai  akibat dari penggunaan informasi yang tidak netral.
Kualitas sekunder merupakan kualitas tambahan yang seharusnya dipenuhi dalam penyusunan laporan keuangan.  Meskipun hal ini bukan merupakan kualitas utama, namun jika dipenuhi akan membawa dampak positip bagi pengguna/pemakainya. Kualitas sekunder meliputi keterbandingan dan konsistensi.
a)      Keterbandingan berarti bahwa laporan keuangan (informasi) suatu perusahaan akan lebih bermakna bagi para pemakainya jika dapat diperbandingkan dengan informasi yang serupa dari perusahaan-perusahaan lain. Suatu informasi dianggap  dapat diperbandingkan jika sudah dievaluasi dan dilaporkan dengan cara yang sama untuk perusahaan-perusahaan yang berbeda. Hal ini memberikan kemungkinan bagi para pemakainya  untuk mengenali dan menganalisis persamaan atau perbedaan kondisi keuangan berbagai perusahaan karena  metode akuntansi yang digunakan dapat diperbandingkan.
b)      Konsistensi berarti bahwa laporan keuangan (informasi) suatu perusahaan akan lebih bermakna bagi para pemakainya jika dapat diperbandingkan dengan informasi yang serupa dari perusahaan yang sama pada waktu yang berbeda. Dalam menyajikan informasi, perusahaan harus memberikan perlakuan akuntansi yang sama terhadap transaksi yang sama pada waktu-waktu yang berbeda. Seiring dengan perjalanan waktu, perusahaan bisa mengubah metode (perlakuan) akuntansinya. Namun jika hal itu dilakukan, maka pada periode dilaksanakannya perubahan itu perusahaan harus mengungkap (dalam laporan keuangannya) tentang berbagai hal yang terkait dengan perubahan itu, seperti keunggulan metode baru yang digunakan dibandingkan yang lama, alasan mengubah metode tersebut, sifat dan dampak atas perubahan tersebut terhadap kondisi finansialnya.
Bentuk formal dari informasi keuangan suatu perusahaan adalah laporan keuangan (financial statement). Pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dijelaskan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan suatu perusahaan bersifat umum. Hal ini berarti bahwa laporan kuangan suatu perusahaan disajikan dan ditujukan kepada semua pihak yang berkepentjngan terhadap informasi itu, baik dari unsur internal perusahaan maupun dari unsur eksternal. Dengan demikian, laporan keuangan tersebut tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakainya. Secara umum tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja keuangan, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Informasi ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memenuhi kebutuhan para pihak yang berkepentingan (pemakai)  dalam upaya mencari bahan masukan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas 5 (lima) komponen, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Dengan lima komponen laporan itu, diharapkan dapat memberi gambaran yang relatif komprehensif tentang kondisi keuangan suatu perusahaan. Dari lima komponen tersebut,  laporan keuangan yang dibahas dalam bagian II modul ini hanya tiga jenis, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan  neraca. Dua jenis laporan lainnya, yaitu laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan akan dibahas pada modul yang lain.

a)  Laporan laba rugi (income statement)

            Untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan, kita dapat melihat dari laporan keuangannya. Kinerja keuangan suatu perusahaan harus dilaporkan, minimal sekali dalam satu periode. Salah satu bentuk laporan keuangan yang dimaksud adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi merupakan laporan tentang kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam laporan ini disajikan jumlah pendapatan (revenue) dan biaya (expenses) serta laba atau rugi (profit/losses) suatu perusahaan selama periode waktu tertentu. Dari laporan ini kita dapat menganalisis perbandingan antara pendapatan dengan biaya untuk memperolehnya, sehingga dapat mengukur tingkat efisiensinya. 
Contoh transaksi yang terjadi pada Salon Sekarkedaton yang telah  dibukukan  dalam  persamaan dasar akuntansi di atas, jika dianggap belum ada beban dari unsur perlengkapan dan peralatan (diasumsikan masih utuh), maka laporan laba ruginya dapat disusun seperti berikut ini.
Salon Sekarkedaton
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang berakhir tanggal 31 Januari 2007
Pendapatan


        Perdapatan salon

1.000.000,00
Beban Usaha


       Biaya Sewa Gedung
100.000,00

       Biaya Gaji pegawai
150.000,00

       Biaya listrik
75.000,00

       Biaya bunga
7.500,00

Jumlah beban Usaha

332.500,00
Laba bersih

667.500,00

            Contoh lain, misalnya data keuangan yang disajikan Penjahit Rapi pada tanggal 31 Desember tahun 2006 sebagai berikut:
1. Kas                          Rp 55.000,00
2. Piutang jasa             Rp 10.000,00
3. Peralatan                 Rp 20.000,00
4. Perlengkapan           Rp 5.000,00
5. Pendapatan jahit     Rp 19.200,00
6. Pendapatan lain-lain Rp  500,00
7. Biaya perlengkapan  Rp 3.500,00
8. Gaji penjahit            Rp  5.000,00
9. Biaya lain-lain        Rp 1.200,00
10. Modal                    Rp 80.000,00
            Laporan laba rugi yang dapat disusun dari data keuangan penjahit rapi tersebu adalah sebagai berikut:
Penjahit Rapi
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2006
Pendapatan


        Perdapatan jahit  

19.200,00
        Pendapatan lain-lain

500,00
Jumlah Pendapatan

19.700,00
Beban Usaha


       Biaya Gaji penjahit
5,000,00

       Biaya perlengkapan
3.500,00

       Biaya lain-lain
1.200,00




Jumlah beban Usaha

9.700,00
Laba bersih

10.000,00

Dua buah contoh di atas memang masih sangat sederhana. Jenis transaksi yang diberikan pun masih terbatas (belum beragam). Praktiknya di dunia usaha tentunya sangat kompleks dan rumit. Namun prinsip pencatatan dan pelaporannya sama. Dengan contoh yang sederhana tersebut diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat usaha anda dalam memahami dan meningkatkan ketrampilan menyusun laporan laba rugi.

b)  Laporan Perubahan Ekuitas (owner’s equity statement)
            Bentuk lain dari laporan keuangan yang kita bahas pada bagian ini adalah laporan perubahan ekuitas pemilik perusahaan. Sesuai dengan namanya, laporan ini memberikan informasi tentang perubahan modal pemilik selama periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pada modal (ekuitas pemilik) adalah: tambahan investasi yang dilakukan oleh pemilik, pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan (laba/rugi) selama satu periode, dan prive pemilik, baik ambil maupun menambah. Dengan membaca laporan ini, akan diketahui perubahan modal dan faktor apa yang menyebabkan perubahan tersebut.
Jika dari contoh persamaan dasar akuntansi di atas dibuat laporan perubahan ekuitasnya, maka akan diperoleh hasil sebagai berikut:
Salon Sekarkedaton
Laporan Perubahan Modal
Untuk Periode yang berakhir tanggal 31 Januari 2007



Modal awal per 1 Januari 2007

1.000.000,00
Laba bersih bulan Januari tahun  2007
667.500,00

Pengambilan prive
-100.000,00

Penambahan modal

567.500,00
Modal akhir per 31 Januari 2007

1.567.000,00

            Dari data yang disajikan Penjahit Rapi di atas dapat disusun laporan perubahan modalnya sebagai berikut:
Penjahit Rapi
Laporan Perubahan Modal
Untuk Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2006
Modal awal per 1 Januari 2006

80.000,00
Laba bersih tahun 2006

10.000,00
Modal akhir per 31 Desember 2006

90.000,00

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar